Derap dunia terkadang membentang agar jenjang tetap dijuang.
Melompat lenggang ataupun melangkah riang menjadi sebuah petuah untuk maju dan tetap berperang.
Aku yang berkalang tenang hanya mampu membahagiakanmu dalam sayang, dalam riuh rimba bertualang.
Ada waktu kala kurindu pucuk pinus itu, dimana engkau dan aku memacu biru berteman syahdu.
Ada masa kudamba manakala kabut membelai rambut,
Manakala asmara hanyut bersama roda menelusuri irama, menjejak indahnya cipta Sang Maha Kuasa.
Semoga hati yang tulus mencinta selalu menaungkan kasih sayang walau hari masih petang.
Serang, 14 Februari 2014 Petang.
Love you, istriku…
resalaperdana 